Tulang Punggung Fiksi

Tulang Punggung Dalam Menulis Fiksi


Kali ini saya ingin membicarakan tentang tulang punggung menulis fiksi. Tapi sebelumnya, saya mau mengakui bahwa saya tidak benar-benar meninggalkan Ken beberapa hari ini. Benar, saya memang beralih menulis tentang tokoh Ken, tapi saya tidak benar-benar pergi dari 'tempatnya bermain' karena sampai hari ini, tanggal 30 April, saya malah asyik bergulat dengan fiksi alias draf novel saya.

Tulang Punggung Dalam Menulis Fiksi


Dari Ken, saya mengunjungi Keira, tokoh yang tertelantarkan cukup lama. 

Gadis ini sempat akan saya eliminasi saja tapi ternyata kehadirannya memberi sentuhan yang berbeda bagi keseluruhan jalan cerita yang didominasi oleh tokoh-tokoh pria. Manis, lembut, dan rapuh seperti gula-gula kapas. 

Ia juga memberi sedikit nuansa merah muda pada keseluruhan cerita yang terasa agak gelap.

Sayapun larut dalam 'taman bermain' ini. 

Imajinasi berputar-putar dan mewarnai hidup saya beberapa hari ini. 

Sudah lama tidak begini riang karena biasanya saya harus memikirkan baik-baik yang saya tulis karena itu adalah sebuah non-fiksi.

Hmmmm, sesungguhnya saya menikmati wisata imajinasi ini, tapi lalu saya menemukan masih ada kelemahan-kelemahan pada novel yang sedang saya buat.

Saya kebanyakan bermain-main dengan gagasan. Padahal tulang punggung fiksi adalah cerita.

Tersadar bahwa unsur 'cerita' dan jalinannya belum begitu kuat saya lalu mulai membabat bagian-bagian yang hanya membuat kalimat-kalimat saya semakin bersayap. 

Gagasan seharusnya bukanlah porsi utama. Unsur cerita harus terasa lebih kuat.

Belum sempurna, memang. Tapi hari ini sudah semakin jelas bentuknya akan menjadi seperti apa. 

Saya telah membaginya menjadi Prolog, 3 Chapter & Epilog

Dan mulai memilah-milah mana yang pantas masuk kemana.

Tapi, lagi-lagi mungkin wisata imajinasi ini akan berakhir pada hari ini. Saya tidak bisa membiarkan deadline saya terlewati. 

Sebenarnya saya berharap bisa mendapatkan perpanjangan waktu untuk mengerjakan yang non fiksi sehingga saat mood bertransformasi untuk berpikir yang imajiner saya bisa langsung lompat ke draft novel. 

Dan dua-duanya bisa selesai setidaknya akhir Mei ini. Amin.

Gambaran Cerita Dalam Novel




image : deviantart. (kurang lebih itulah ilustrasi yang bisa menggambarkan novel yang sedang saya buat ini)

No comments

Powered by Blogger.